Minggu, 11 Mei 2008

Confession..

Yang namanya ngaku emang paling susah..

Banyak contoh orang yang ngga mau ngaku setelah melakukan atau merasakan sesuatu. Orang bakal mikir dua kali atao bahkan seribu kali untuk melakukan yang namanya confession. Contoh, kalo misal lo ga bisa nahan kentut waktu ada rapat penting, trus lo buang gas emisi yang lo punya ke udara bebas dengan peredam suara dan tepat setelahnya tanpa ekspresi lo melanjutkan rapat. Tinggal bos lo yang mimpin rapat misuh misuh ngga karuan karena bau yang tersisa dari emisi gas buangan itu tadi. Ketika peserta rapat diminta untuk mengaku siapa yang telah berani membuang gas emisi di dalam ruang rapat, apakah Anda berani untuk mengaku bahwa Andalah yang telah membuang gas emisi tersebut?? I bet you don’t have any guts to do that.. :P

Contoh kedua, jika lo termasuk orang yang pernah boker di celana waktu dikelas, apa lo berani ngaku ke cewek gebetan lo dan dengan entengnya bilang “Hei wanita pujaanku, saya pernah boker di celana lho waktu di kelas pas sekolah dulu..” ditambah dengan senyum paling innocent yang lo punya apakah Anda yakin bahwa wanita pujaan Anda tidak ilfeel pada Anda? I bet you don’t have any guts to do that.. :P --> saya bersyukur selalu bisa boker waktu pagi hari sebelum berangkat sekolah hahaha...

Jadi yang namanya ngaku itu ngga sesimple apa yang dibayangkan. Ngga semudah apa yang dipikirkan. Follow your intuition if you wanna make confession. Kalo kata Jewel “Follow your heart, your intuition..”

So should I confess what I feel? Then what happen if I confess??..

Let time answer it...

Warm regards

Chandra Soekotjo
Salah satu hari di bulan Mei pukul 2.45 AM

Tidak ada komentar: